Sabtu 18 Febuari 2023 ,--
KOTA -- BEKASI ,--
Anggota Komisi II DPRD Kota Bekasi Chairoman J Putro yang mendapat aduan dari warga langsung meninjau lokasi kolam Retensi tersebut, Pada Jumat kemarin(17/02/2023)."Kolam Retensi ini seharusnya digunakan untuk menangani banjir semacam folder.
Karena dari kolam Retensi tersebut yang dilengkapi dengan pompa air, seharusnya bisa berjalan normal apabila desain nya bagus.
Tapi justru kolam retensi itu seperti mengambang ke permukaan dari cakar ayamnya ke atas.
Semuanya itu justru nggak berfungsi hampir naik 3 meter" ucap seorang politisi asal PKS ini.
Kolam tersebut dibangun tahun 2019.
Pada awal tahun 2020 terjadi banjir justru tidak berfungsi dengan yang diharapkan.
Maka, kata pria yang akrab disapa Bang Choi ini, terjadi kesalahan baik dalam kontruksi retensi atau justru dari design-nya yang dilihat dari lamanya pengerjaan yang sudah selesai tahun 2019, tapi tidak bisa berfungsi sampai sekarang bahkan isi kolam terisi dengan tanah."Bahkan untuk menurunkan permukaan kolam retensi itu harus digali tanah sekitarnya dan ini pun menyebabkan tanah galiannya tersebut menutupi jalan sehingga matinya Jalan menyebabkan kerugian bagi warga sekitarnya, mengganggu saluran air lambatnya apa surutnya air ketika tergenang di Komplek termasuk keinginan warga dari bebas banjir retensi nya tidak berjalan sangat di sayang kan terjadi," tambah Chairoman.
Proyek kolam yang menelan anggaran senilai 11 milyar dari APBN dinilai gagal dan mubazir tidak bermanfaat bagi penanganan banjir di lingkungan RW 10 Jatibening Indah Pondok Gede."Harus segera dilakukan re-design karena tidak berfungsi retensi tersebut.
Proyek dari APBN ini tapi tidak tahu untuk pengerjaannya oleh dinas - dinas yang terkait.
Seharusnya bisa segera selesai karna sudah 3 tahun masalahnya. Padahal sudah di kunjungi oleh PLT Walikota di akhir 2022 tapi belum ada pelaksananya,"ujarnya.Choiruman meminta pada warga untuk segara dibuat surat pengaduan ulang.
Agar bisa dipantau oleh DPRD dalam hal ini Komisi II."Cukup besar sesungguhnya kita berharap adanya retensi itu bisa efektif untuk menangani banjir khususnya menampung genangan masuk ke sana lalu kemudian dipompa masuk ke kali atau saluran utama yang ada di samping retensi,"Tuturnya.
Hal ini, ucap beliau menjadi problem bahkan permasalahan utama, sehingga semakin tingginya genangan di komplek tersebut membuat lambatnya surutnya air jika terjadi banjir di komplek tersebut."Harapan saya langsung harus segera dilakukan re-design karena tidak berfungsi retensi tersebut dan harus dikaji secara teknis."Tutupnya.
(Erlangga Gusti Nurcahya).