Selasa 05 Juli 2022 ,--
KOTA -- BEKASI ,--
Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Bekasi Tri Adhianto didampingi para SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) memaparkan pencapaian kinerja penanganan stunting via virtual, Selasa (05/07).
Turut mendampingi Plt. Wali Kota Bekasi, Kepala Dinas ketahanan pangan, Kepala Dinas DP3A, Kepala Dinas Sosial, Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Dinas Permukiman dan Pertamanan, Asisten Daerah 1,
Kepala Bapelitbangda dan
Kabid terkait percepatan penanganan stunting.Idam selaku tim penilai percepatan penanganan stunting tingkat provinsi stunting memberikan kesempatan Plt. Wali Kota Bekasi untuk memaparkan terkait percepatan penanganan stunting di Kota Bekasi.
Tri Adhianto selaku Plt. Wali Kota Bekasi dalam kesempatan kali ini menyampaiakan Kota Bekasi merupakan kota yang heterogen. Selain menangani persoalan stunting, saat ini Pemerintah Kota Bekasi masih terus berjuang dalam melawan covid juga, akan tetapi Pemerintah tidak akan menyampingkan persoalan-persoalan yang ada ditengah masyarakat."Selain menangani persoalan stunting, Pemerintah Kota Bekasi juga masih harus menghadapi covid-19, meski kasus covid sedang naik kembali akan tetapi masih dalam keadaan masih dapat tertangani dengan isoman,Pemerintah hadir sebagai garda terdepan dalam melayani masyarakat," ucap Tri Adhianto.
Sebagai garda terdepan, Tri mengatakan dala mengatasi permasalahan sosial, Tri Adhianto telah berkoordinasi dengan Forkopimda, saling membantu dan bergotong royong dalam menciptakan cipta kondisi yang baik dalam ruang lingkup Kota Bekasi."Kami akan terus berupaya mengatasi stunting, mengatasi persoalan sosial, dengan mengelaborasi, bangun sinergisitas pentahelix, bersinergi dalam mengatasi persoalan-persoalan sosial yang ada ditengah masyarakat Kota Bekasi," pungkas Tri Adhianto.
Tri juga menyampaikan upaya apa saja yang telah dilakukakn oleh Pemerintah Kota Bekasi dalam menangani permasalahan stunting, diantaranya melakukan intervensi spesifik dan intervensi sensitif. Intervensi spesifik ialah memberikan edukasi kepada ibu-ibu hamil dan pemberian suplemen vitamin tambahan dan menugaskan pihak Puskesmas melakukan pendampingan bagi ibu-ibu yang hamil.
intervensi sensitif meliputi pengawasan terhadap sanitasi diwilayah, dan kebersihan lingkungan.
(WAN)(GEOFFREY . M )
Adv / Humas Kota Bekasi ,--