SIMAKBERITANEWS.COM
Padepokan Antigalau Ustadz Ujang Bustomi, tangani pasien Depresi.
Kab.Cirebon -
Minggu 16 Agustus 2020
Dari namanya saja sudah bisa dinilai bahwa padepokan ini menangani orang-orang galau atau depresi. Padepokan Anti Galau membuka pelayanan khusus bagi pasien yang depresi. Saat ini tidak sedikit yang sudah berkunjung ke Padepokan Anti Galau.
Nama Ustadz Ujang Busthomi baru-baru ini mendadak viral dengan konten-konten video di YouTube nya yang kerap menjadi trending.
Ustadz Ujang Busthomi merupakan Pengasuh Padepokan Anti Galau Cirebon.
Pria kelahiran 1982 ini diketahui baru 5 bulan menjadi konten kreator di YouTube dengan total subscriber yang saat ini sudah mencapai hampir 3,2 juta.
Padepokan Antigalau menangani dan membantu masyarakat yang mengalami Depresi kerap dialami di kehidupan bermasyarakat.
Salah satunya adalah Padepokan Antigalau yang ada di Desa Sinarancang Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon. Padepokan ini mengaku biasa menangani persoalan yang di alami seperti depresi.
Pengunjung atau yang akan menjadi pasien tersebut akan mengikuti berbagai tahapan terapi dan pengobatan spiritual. Ustaz Ujang mengatakan, metode penyembuhan fokus menggunakan media air.
Nantinya, pasien terlebih dulu akan mendapat motivasi serta nasehat spiritual, pencucian otak dengan penanaman ilmu Tauhid.
Menurut dia, kebanyakan pasien depresi karena terlalu terbawa suasana lingkungan atau pergaulan.
Dia mengaku, tingkat depresi pasien yang datang ke padepokannya beragam bahkan, tidak sedikit pasien tersebut memilih untuk menginap di padepokan.
"Mereka itu sebenarnya butuh tenang banyak istirahat dan tidur jangan banyak pikiran. tutur dia.
Padepokan Antigalau siap menampung pasien untuk mengikuti rangkaian terapi agar kembali hidup normal.
Setelah diberikan nasehat spiritual, pasien akan dimandikan air yang ditaburi beragam bunga dan doa. Dia menjelaskan, air menjadi media terapi karena dapat membuang aura negatif dalam tubuh.
Ustaz Ujang menyampaikan, air bisa membuat hati, fikiran dan fisik menjadi tentram. Namun demikian beliau menekankan pasien yang ikut terapi tersebut tetap berdoa dan meminta kesembuhan kepada Allah SWT.
"Terapi ini kan hanya media pembantu saja termasuk saya selebihnya pasien itu sendiri. Waktu untuk mandi air kembang bebas tergantung kesiapan pasien mau pagi atau malam sekalipun tak masalah," kata dia.
Setelah mandi kembang, pasien tersebut akan ikut proses rukiyah. Dia mengatakan, umumnya pasien yang datang berhasil mengikuti berbagai tahapan pengobatan.
Dia menyebutkan, beberapa di antara mereka mengalami depresi yang cukup berat.
"Maksimal satu bulan kalau menginap di padepokan terapinya bukan hanya mandi kembang saja ada terapi khusus yang kami lakukan yang intinya kami ajak mereka untuk mendekatkan diri kepada Allah berdoa agar hidup normal," kata dia.
( ZULFAN Flora )
